Pj Gubernur DKI Jakarta Sebut Penyebab Banjir Rob Akibat Pembangunan Tanggul Pantai
SolusiTVnews.com | Jakarta – Banjir luapan air laut (rob) melanda wilayah Jakarta Utara, pada Senin, 17 Desember 2024.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan informasi peringatan dini banjir rob pada tanggal 11-20 Desember 2024.
Banjir ini terjadi akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di wilayah pesisir utara Jakarta.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi mengatakan penyebab utama terjadinya banjir rob di Jakarta Utara itu karena pembangunan tanggul pantai yang belum rampung.
Hal ini diungkap Teguh saat bertemu awak media di Balai Kota Jakarta, pada Selasa, 17 Desember 2024.
“Kita lihat itu, ini adalah yang ada area-area yang belum terbangun (tanggul pantai) di situlah yang terkena rob,” ujar Teguh.
Teguh menilai pembangunan tanggul yang belum rampung menjadi penyebab persoalan banjir di Jakarta.
“Jadi kalau tanggulnya itu belum terbangun, rob pasti masuk,” jelasnya.
Lantas, apa alasan sebenarnya Pj Gubernur DKI menyebut pembangunan tanggul pantai yang belum rampung itu jadi penyebab persoalan banjir rob di Jakarta? Berikut ini ulasan selengkapnya.
Pembangunan Tanggul Pantai Sepanjang 39 Kilometer
Dalam kesempatan yang sama, Pj Gubernur DKI Jakarta itu juga menuturkan terkait keberadaan pembangunan tanggul pantai sepanjang 29 kilometer.
“Kita sebenarnya sedang mengatasi masalah rob itu dengan membangun tanggul pantai, tanggul pantai yang harus dibangun kurang lebih adalah sepanjang 39 kilometer,” sebut Teguh.
“Tapi yang belum terbangun cukup panjang, kurang lebih sekitar 16,1 km. Ini yang nanti kemudian kita lihat satu per satu,” tambahnya.
Teguh pun menjelaskan, proyek pembangunan tanggul ini adalah kerja sama antar Kementerian Pekerja Umum (PU) dibantu oleh Pemprov Jakarta.
“Pastinya kami juga bersama-sama dengan Kementerian PU untuk mencoba menyelesaikannya dan untuk saat ini, yang bisa kita lakukan adalah bagaimana pada saat rob itu terjadi, kami tidak berdiam diri,” tandasnya.
Terkait persoalan ini, Anggota DPRD DKI Jakarta, Muhammad Lefy pun menyoroti banjir rob yang berulang kali terjadi di pesisir Jakarta.
Proyek Tanggul yang Belum Rampung Sejak Era Ahok
Dalam kesempatan berbeda, Lefy menyoroti proyek tanggul laut National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang belum rampung sejak era Gubernur Ahok periode 2014-2017.
“Memang kejadian (banjir rob) ini berulang dan sebenarnya dari zaman Pak Ahok, Pak Anies kalau tidak salah DKI Jakarta sudah punya program NCICD,” ujar Lefy kepada wartawan di Jakarta, pada Selasa, 17 Desember 2024.
Selaku anggota DPRD DKI Jakarta, Lefy pun meminta Pemprov DKI Jakarta untuk segera menyelesaikan proyek tanggul laut tersebut.
“Hanya sampai hari ini yang pasti saya sebagai anggota DPRD supaya proyek itu cepat terlaksana dan manfaatnya bisa dirasakan di pesisir Jakarta,” tuturnya.
Daftar 13 Wilayah yang Terdampak Banjir Rob
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta mencatat terdapat 13 wilayah yang terendam banjir rob.
Kepala BPBD Provinsi Jakarta, Isnawa menyebut wilayah-wilayah ini berisiko terkena banjir rob yang berlokasi di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
“BPBD mencatat genangan saat ini masih terjadi di 13 RT dari 30.722 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta,” ujar Isnawa dalam pernyataan resmi di Jakarta, pada Senin, 16 Desember 2024.
Adapun, daftar wilayah yang terdampak banjir rob di Jakarta Utara (6 RT) dan Kepulauan Seribu (8 RT).
Jakarta Utara
Kelurahan Marunda (3 RT) dengan ketinggian 15-25 sentimeter.
Kelurahan Pluit (3 RT) dengan ketinggian 80-90 sentimeter.
Kepulauan Seribu
Kelurahan Pulau Panggang (6 RT) dengan ketinggian 40 sentimeter.
Kelurahan Pulau Kelapa (1 RT) dengan ketinggian 40 sentimeter.
Kelurahan Untung Jawa (1 RT) dengan ketinggian 1 sentimeter.
(Sumber : Pemberitaan Media Siber)