Sekitar 165 Ruas Jalan Dalam Pembangunan Multi Years Contrak 2,7 Triliun, Diduga Jadi Ladang Korupsi
SolusiTVnews.com | Asahan – Berdasarkan data, ruas Jalan milik propinsi Sumatera Utara yang di kelola oleh Dinas Bina Marga Sumut, ada sekita 177 ruas jalan.
Tersebar dibeberapa Kabupaten, Kota dikelola oleh 15 UPT JJ. Sekitar 165 ruas jalan masuk kedalam pembangunan Multi Years Contrak (MYC), diawali tahun 2022 lalu.
Belakangan, dalam tahun ini 2024 muncul beragam masalah proyek pembangunan jalan tersebut.
Berbekal data, team awak media melakukan investigasi mencari fakta yang sebenarnya. Dalam penelusuran mencari fakta, diawali dari Kabupaten Asahan dan Kota Tanjung Balai karena dalam data dua wilayah tersebut terdapat banyak ruas jalan dalam proyek Multi Years Contrak, Senin (29/07/24) pukul 10.00 Wib.
Dalam investigasi team awak media, beberapa ruas jalan yang ada dalam MYC 2,7 Triliun tersebut ditemukan fakta yang mencengangkan.
Ruas jalan yang dibangun tak kunjung selesai, malah di tinggalkan begitu saja sedangkan dana pagu anggaran nya mencapai puluhan miliar dalam satu ruas jalan proyek MYC.
Jumlah ruas jalan untuk Kabupaten Asahan dan Tanjung Balai sebanyak 18 ruas dan hampir semua jalan belum memenuhi katagori output untuk dilakukan pembayaran.
Berpedoman pada sumber, dalam data rekaman vidio tahun lalu, Konsultan Manajemen Kontruksi (MK) sudah menjelaskan bagaimana mekanisme untuk pembayaran proyek MYC itu dilakukan.
Kata gori layak dalam pembayaran proyek jalan oleh Konsultan MK sudah ditentukan dan disepakati.
Pertama pengukuran oleh BMBK, UPT JJ, Penyedia dan MK, pengambilan data dilakukan bersama, kemudian dimusyawarahkan, kondisi untuk pembangunan awal melalui proses 4 kriteria penanganan, peningkatan struktur, peningkatan kapasita, Rehab, Pembangunan. Setelah ruas jalan tersebut disepakati dengan gambar perencanaan.
Desain MBT adalah output, di dalam nya terdapat pengaspalan dua kriteria acbc dan acwc, bahu jalan, drainase, ada bangunan perlengkapan dengan rambu – rambu.
Jalan bisa dibayar kalau semua itu sudah merupakan output, kalau tidak memenuhi output maka pembayar tidak dapat dilaksanakan, sederhananya kalau aspalnya saja dikerjakan itu tidak dapat dibayarkan.
Tahun 2022 beberapa ruas jalan tidak complit walau pun progres nya mendekati 33%, itulah salah satu ciri khas proyek MYC dasain rancang bangun.
Selanjutnya, Setelah dilakukan peninjauan ada proses untuk pembayaran, yaitu melibatkan BPKP, Konsultan MK dan pihak – pihak lain yang di tunjuk Bina Marga Sumut.
Setelah semua pihak – pihak tanda tangan, baru dilakukan pembayaran.
“pembayaran dilakukan juga harus memenuhi target, bukan 1 jalur jalan selesai langsung dibayar, tidak begitu.Semua data tersebut menjadi backup untuk pembayaran sertifikat mereka,” Papar MK.
Dari 18 ruas jalan yang ada, team awak media berkesimpulan tidak satu pun ruas jalan tersebut layak dibayar, bahkan dipertanyakan jalan manakah yang dibayar oleh Bina Marga Sumut sebesar 818 Milliar disampaikan oleh Badan Penyidik Keuangan (BPK) disalah satu media online.
Team media sempat menanyakan ke UPT JJ Tanjung Balai tentang ruas jalan pangkal tembok sampai batas labura, Pagu anggaran 39,900.000.000. Milliar dengan panjang ruas jalan 7 Kilometer di Kabupaten Asahan dengan taksiran biaya 1 Kilometer 6 Milliar rupiah.
” iya bang jalan itu gak siap di tinggalkan,” tutup sumber UPT JJ Tanjung Balai.
Selain ruas jalan Tanjung Balai (pangkal tembol s,d batas labura), hasil pantauwan team awak media dilapangan juga mendapatkan fakta ruas jalan (psr XI s,d S.B, Pmt.S.Baru s,d watas kota Tanjung balai) di Kabupaten Asahan, pagu anggaran 68,400.000.000 dengan panjang 12 Kilometer, Selasa (30/07/24) pukul.16.00 Wib.
Team awak media akan melanjutkan Ke kabupaten dan Kota yang lain dengan berpedoman petunjuk data ruas jalan yang dimiliki.
(DG/RED)