Paparan Sinar Ultraviolet Matahari Kondisi Ekstrim Siang Hari, Peneliti: Intensitas Radiasi Matahari Maksimum
SolusiTVnews.com | Jakarta – Paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari dalam beberapa hari terakhir disebut dalam kondisi ekstrem, terutama saat siang hari.
Dikutip dari situs Indeks UV Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah Indonesia terdeteksi dilanda risiko bahaya UV ekstrem.
“Memang untuk lokasi yang kondisi umum cuacanya diperkirakan cerah-berawan pada pagi sampai dengan siang hari untuk beberapa hari ke depan dapat berpotensi menyebabkan indeks ultraviolet pada kategori ‘very high’ dan ‘extreme’ di siang hari,” kata Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko, dalam keterangannya di CNN Indonesia, Rabu (12/4).
Paparan UV ekstrem ini sudah terjadi dalam setidaknya sepekan terakhir. Hal ini disebabkan karena pola harian UV ini dipengaruhi oleh posisi dan waktu pergerakan Matahari serta kondisi tutupan awan di suatu wilayah.
Dikutip dari situs Edusainsa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Matahari yang sedang berada di sekitar khatulistiwa sempat memicu fenomena ekuinoks (equinox).
Saat ekuinoks, peneliti Pusat Riset dan Antariksa BRIN Andi Pangerang menyebut, “intensitas radiasi Matahari yang diterima di ekuator Bumi bernilai maksimum.”
Ia pun mengakui secara tidak langsung posisi Matahari ini memang dapat meningkatkan kenaikan suhu karena radiasinya berbanding lurus terhadap suhu permukaan Bumi.
Hal ini perlu bagi kita untuk melindungi kulit dari bahaya paparan sinar UV. Beberapa hal yang bisa kita lakukan adalah menggunakan sunscreen, menghindari paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore, dan gunakan kacamata hitam saat keluar rumah.
Sumber: IG @Pandemictalks