Mulut Monster Raksasa Menjadi Pintu Masuk Goa Batu Tempat Pertapaan Arjuna Karya Mpu Kanwa 1030 Masehi
SolusiTVnews.com | Jatim – Tidak banyak yang tersisa dari literasi kuno yang ditulis di daun lontar, daun nipah, daluwang, kulit kayu, rotan, bambu, tempurung kura-kura, gading gajah, cula badak, tulang tipis, tanduk kerbau, kulit binatang, dan kain.
Karena seiring berjalannya waktu iklim tropis telah membuat semua bahan ini lapuk, musnah, tak tersisa.
Namun leluhur memiliki cara unik agar berbagai catatan penting bisa awet dan tahan lama maka media tulis menggunakan lempengan batu, tembaga, perunggu, perak dan emas.
Seperti apa yang kita saksikan di sebuah batu raksasa yang dipahat menjadi goa dengan pintu tepat di bagian mulut Kala Makara raksasa.
Goa ini bernama Selomangleng (Watu Ngeleng) atau goa dalam batu. Terletak di dusun Sanggrahankidul desa Sanggrahan, Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur.
Relief bercerita tentang kisah Arjunawiwaha atau pertapaan Arjuna. Kitab Arjunawiwaha merupakan karya Mpu Kanwa tahun 1030 Masehi semasa pemerintahan Airlangga (1019-1044 Masehi).
Dikisahkan Arjuna bertapa di gunung Mahameru kemudian para Dewa mengujinya dengan mengirim tujuh bidadari namun tidak berhasil menggoda Arjuna.
Dewa Indra menyamar menjadi Brahmana tua berdiskusi soal kebenaran.
Kemudian datang seekor celeng mengamuk dan dipanah oleh Arjuna namun ternyata Dewa Siwa menyamar kemudian meminta bantuan Arjuna untuk melawan raksasa Niwatakawaca yang mengamuk di kahyangan, Arjuna berhasil.
Dewa Indra menghadiai tujuh bidadari untuk Arjuna.
Kisah ini sebenarnya merupakan kiasan dari kehidupan Airlangga dalam meniti karir di Jawa Timur antara tahun 1016 – 1049 Masehi.
Menikah, bertapa, memulai karir menjadi raja berperang menyatukan Jawa Timur, pensiun menjadi pendeta dan moksa.
Oh Airlangga… kisah yang banyak memberikan pelajaran wahai Sang Resi Gentayu Paduka Mpungku Sang Pinaka Catraning Buwana.
Sumber: Instagram @majapahitstudyclub
.